Salahkah Aku?
Jika saja aku berani, jika
saja aku bisa mengutarakan semuanya. Hal ini mungkin tidak akan pernah terjadi.
Seumur hidupku rasa ini tidak mungkin akan tersampaikan. Hanya dirikulah yang
harus menanggung semuanya. Menanggung segala kebodohanku,segala mimpiku yang
memang hanyalah khayalan.
Aku berjalan menyusuri taman, sambil
duduk menikmati pemandangan. Mengingat masa kecilku yang indah. Masa-masaku
bersamanya…
Tubuhku yang kecil sangat sulit untuk
meraih bunga cempaka putih nan indah yang ingin ku genggam. Tubuhku terus
melompat.meloncat dengan usaha yang keras. Mencoba untuk mengambil seuntaian
bunga harum itu. Sia-sia saja! Aku hanya bisa menangis, layaknya anak kecil
yang kehilangan induknya. “sini biar aku yang ngambilin” ucap seorang anak
lelaki yang setelah kulihat ia tersenyum padaku,mengulurkan tangannya dan
membantuku bangkit. “jangan menagis lagi,aku akan mengambilkannya untukmu”. Ia
berusaha memanjat pohon itu, memanjat dengan kekuatan kaki yang ia punya. Hap!!
Dapat!. Ia berhasil dan memberikannya padaku. Senyumku merekah, tak kusangka
bunga ini berhasil ada ditanganku kini. “terima kasih” ucapku dengan perasaan
malu. “sama-sama namamu siapa?” ucapnya yang juga terlihat tersipu malu “Ninda
kamu?” ucapku membalas “Anda”. Sekilas pertemuan kami ini menjadi yang terakhir
namun ternyata…. Perkiraanku salah.
Kami menjadi sahabat dekat,sahabat
yang saling melindungi satu sama lain. Aku selalu melindunginya sewaktu kecil.
Saat kami TK dan SD, jika ada orang yang berani mengganggunya, aku akan
langsung turun tangan dan memukul mereka semua. Walaupun aku wanita namun
jangan salah. Kekuatanku mengalahkan 2 orang pria. Namun saat ini berbeda, kini
dialah yang melindungiku. Dari semua orang yang berniat jahat terhadapku. Yap! Setelah pertemuan singkat itu, aku
tidak menyangka, ternyata kami bisa terus bertemu bahkan bersahabat sampai saat
ini. ketika kami berada di SMA. Kami selalu bersekolah di sekolah yang sama
bahkan sampai sekarang. Kemana-mana kita selalu sama-sama,tanpa dia semuanya
akan terasa sepi. Waalupun terkadang ia suka ngomel gak jelas, namun hal itulah
yang membuatku betah dan merasa dilindungi. Mungkin banyak yang bilang, pria
dan wanita tidak akan selamanya bisa bersahabat. Pasti akan ada perasaan di
antara mereka berdua. Namun aku bisa jamin bahwa pernyataan itu salah. Buktinya
saat ini, aku biasa-biasa saja dengan Anda. Dari kecil sampai sekarang tidak
ada perasaan khusus.
Bagiku kami berdua tetaplah
kepompong.bel pun berbunyi dengan kerasnya, menandakan waktu pulang. Seperti
biasa aku menunggu Anda diparkiran sepeda. “hay lady,lama nunggu?” kata pertama
yang ia katakan. “lady,lady namaku bukan lady tau,tumben telat sampai jam
segini?” balasku dengan wajah kesal. “sorry-sorry tadi ada emergency jangan
cemberut gitu napa, I’m here Ninda ayokk dah naik boss,nanti aku kasi kamu es
krim sebagai permintaan maaf”. Orang ini memang pandai merayu. Tanpa omel lagi
aku langsung naik ke sepedanya. Yahh aku selalu boncengan dengannya, kami
berdua ini anti polusi,cinta alam,dan go
green. Jujur saja, aku tidak bisa lama-lama marah dengannya, setiap aku
ngambek, ia pasti akan menceritakan hal lucu atau.. malah menggodaku dengan es
krim. Ahh sial!.
Hari
ini, aku dan Anda berencana buat nonton film bareng. Mumpung kami berdua jomblo
dan happy, Anda mengajakku untuk menonton malam mini sebagai permintaan maafnya
tadi. Semua sudah beres tinggal berangkat… sippp dah.
Cuaca sangat mendukung hari ini,
seperti biasa, aku menaiki sepeda Anda yang sudah siap ia gayung dengan
kekuatan super (eitss bukan supernatural yah). “kamu makin berat aja Nan, makan
apa aja sih?” wahh dasar nih si kambing udah gak pernah kena tonjokan rupanya.
Ucapku dalam hati. Dengan wajah betek dan nada ngambek, aku keluarkan semua
uneg-unegku “enak aja kamu kali yang udah mau peot gak bisa dayung sepeda lebih
kuat udah dasar kambing”. “ihh dasar kamu tak turunin mau??” balasnya
mengancam. “nih nih turunin nihh” balasku menantang. “gak bisa diajak becanda”
aku hanya bisa terawa kecil. Anda memang sok humoris.
Menonton film itu memang tiada duanya
dan tandingannya (kayak iklan oli aja). Untuk pertama kalinya aku melihat Anda
nonton film mellow, yah kalau bukan karena paksaan dia pasti ogah yang buat
nonton. Memang film You Are The Apple of
My Eye gak ada duanya. “film apaan kayak gitu, yang udah saling cinta tapi
malah yang cewek sama orang lain bad”.
Ucapnya yang sok kesel “jangan banyak ngomel, yuk dah pulang An, kayaknya cuaca
udah gak bagus. Anda segera mengayung sepedanya dengan kekuatannya, namun
tiba-tiba.. hujan turun dengan derasnya. Terpaksa kami harus berteduh. Aku
terus menggosok-goskkan tanganku demi menerima kehangatan. Namun, Anda langsung
memberikan jaketnya adaku dan memelukku. Ehhh?
Kenapa ini? kenapa jantungku berdetak terlalu kencang, ada apa denganku?
Apa yang aku rasakan?. Tubuhku ingin menolak pelukannya namun sayangnya,
tanganku terlalu lemas untuk melepas pelukannya.entah apa yang saat ini aku
rasakan, aku tidak mengerti. Perasaan ini lain dari pada biasanya entah apa
yang menyebabkan kata lain terlintas dalam pikiranku.
Tiba di rumah, balik ke kamar.
Jantungku masih berdetak kencang mengingat kejadian tadi. Aku tersenyum mallu
mengingat wajahnya, dan terkadang aku sadar bahwa aku sudah gila. Daripada aku
lama-lama jadi gila, lebih baik kuputuskan untuk tidur.
Keesokan harinya perasaan itu masih
terasa. Ketika Anda mendekat hanya beberapa cm, aku sudah merasa canggung.
Setiap akan pergi dengannya aku merasa harus perfect.ini terus terjadi hingga setelah satu bulan persaan ini muncul,
aku sadari. Aku sudah jatuh cinta.
Gila memang gila. Kini kepompong itu
sudah terbang menjadi kupu-kupu. Namun, aku selalu diam dan menyembunyikan
perasaanku dalam-dalam kepada Anda. Aku tidak ingin Anda tau dan melihatnya.
Aku selalu bersembunyi dibalik topeng persahabatn yang ingin menghapus kata
sahabt itu menjadi hubungan yang lebih serius. Namun aku begitu pengecut.
bagaimanapunAnda adalah sahabatku. Mungki hanya aku yang memiliki persaan
seperti ini. tidak dengannya, yang selalu dan mungkin akan selamanya
menganggapku sebagai sahabatnya. Aku selalu mengutarakan semua perhatianku
adanya, selalu tersenyum mendengar ceritanya. Aku bahagia hanya dengan begini
saja. Bersikap seperti biasa tanpa harus mengungkapkan perasaanku padanya. Aku
tidak ingin dia canggung, biarkanlah hanya aku yang merasakan ini. asalkan ia
tetap disampingku dan bersamaku, itu sudah lebih dari cukup. Duniaku lengpak
jika ada dirinya.
Beberapa bulan ini, aku mendengar
bahwa Anda lagi dekat dengan seorang cewek. Anita namanya. Yah dari namanya
saja sudah terlihat betapa cantik dan anggunnya dia. Cocok dengan Anda yang
memiliki charisma menawan. Oh oh apakah aku cemburu sekarang?? Haha tidak
jangan ngaco deh, sahabat bahagia aku juga bahagia. Anda sering cerita tentang
Anita padaku, bahkan hal-hal kecil yang mereka lalui tak terlewatkan dari
ceritanya.
Di luar, aku merasa bahagia. Namun
sungguh, perasaan memang tidak bisa berdusta. Rasa sakit yang teramat dalam
dapat aku rasakan. Pahitnya cinta pertamaku yang tak terbalaskan.
“Nin,Nin, “ucapnya padaku dengan
tingkah serba salah dan senyum lebar. “ada apa An?” tanyaku penuh kegelisahan.
‘aa,,aaku jadian sama Anita yee yuhu!! Dia nerima aku tadi Nan haha ehh kamu
kapan nyusul??” Shock!!. Tanganku
bergemetar, jantungku rasanya ingin berhenti ketika Anda memelukku bahagia.
Namun, pelukan itu justru membuatku sedih. Aku hanya bisa menahan air mataku
sambil menepuk bahunya dan mengucapkan selamat dengan nada gagap.
Aku menagis dalam diri sedih dalam
hati. Kini semuanya terasa sakit, terasa hampa persahabatan yang dulu
terjalin,, mungin sudah tidak bisa terjalin lagi. Mulai hari ini,,, dan
selamanya.
4
tahun kemudian…
Sudah 4 tahun lamanya aku pergi
meninggalkan Negara ini. melupakan semua kenangan manis dan perasaan pahitku.
Ya… aku pergi meninggalkan Anda, aku
memutuskan untuk pergi ke Australia melanjutkan studiku. Anda sempat kaget tak percaya setelah
mendengar perkataanku bahwa aku akan pergi meninggalkannya. Meninggalkan
persahabatan yang sudah terjalin selaman 14 tahun lamanya. “kamu beneran
pergi??, tidak bisakah kamu tinggal disini? Aku akan kehilangnmu Nin,,” sungguh
kata kehilangan itu merupakan kata termanis yang aku dengar. Merasa aku masih
disayang dan dilindingi. “An, semoga kamu baik-baik saja disini, jaga diri kamu
dan jaga Anita” pelukan erat terahir yang aku berikan padanya adalah tnpa
perpisahanku sekaligus berakhirnya cinta pertamaku.
Kini,aku berada disini, taman tempat
semuanya bermula. Semua cerita yang aku punya bersamanya. Mengingat semuanya,
semua kenangan indah, manis, pahit yang kita alami berdua. Aku mengambil
cempaka putih yang menempel indah di pohon. Mengingatkanku pada cinta
pertamaku. Perasaanku yang suci, sesuci bunga cempaka, kenangan yang manis dan
harum layaknya bunga cempaka. Dan kini.. aku hanya bisa menantap langit dan
berkata dalam hatiku.. “semoga kau selalu bahagia.. pria yang paling aku
cintai”
“cinta memang tidak selamanya harus
dimiliki, namun percayalah, kebahagiaannya adalah cinta terindah yang bisa kamu
dapatkan darinya”.
Ni Putu Risma Giri Dewani