Begitu banyak hal yang menjadi beban pikiran. begitu banyak beban yang ditanggung, rasa yang dipendam, dan kata yang dibungkam. Aku lebih memilih untuk tidak banyak bicara. lebih memilih untuk memendam daripada mengungkapkan. takut untuk menunjukkan air mata. ini sungguh berbeda dengan diriku dulu. sebelum kata ' dewasa' itu muncul. Dulu, apapun yang terlintas di dalam pikiran akan langsung kuutarakan, kuteriakkan dengan lantang ditambah ekspresi yang meyakinkan. semua tidak ada yang disembunyikan. Mengapa hal itu todak bisa kulakukan saat ini.
Sebenarnya apa yang aku takutkan?
pemikiran orang lain? ekspresi orang lain? pendapat orang lain?
pemikiran orang lain? ekspresi orang lain? pendapat orang lain?
Bagaimana agar ini menjadi lebih mudah. semudah pikiran anak kecil yang menginginkan mainan favorit mereka, yang menangis ketika dimarahi, yang marah ketika disakiti.
Aku merasa seperti kehilangan keberanianku yang dulu. Hilang bersama dengan kata 'dewasa' itu.
Aku merasa seperti kehilangan keberanianku yang dulu. Hilang bersama dengan kata 'dewasa' itu.
Bagaimana para orang' dewasa' menghadapai begitu banyak pertanyaan di dunia ini? menanggapi berbagai macam ekspresi manusia lain.,perilaku, dan sifat manusia lain?.
aku harus menjadi siapa agar bisa diterima oleh orang lain?. Nada apa yang harus aku pakai ketika bicara? ekspresi apa yang harus aku tunjukkan? kata-kata apa yang harus aku keluarkan agar mereka menyukaiku??.
Sungguh pikiran ini mengusikku setiap hari.
MENGAPA MENJADI 'DEWASA' MEMBUATKU SEMAKIN TAKUT??
BUKANKAH HARUSNYA SEMAKIN LEBIH BERANI? BUKANNYA BERSEMBUNYI DI DALAM GOA TANPA CAHAYA DAN JALAN KELUAR.
kemana harus aku cari jalan keluar itu?? apakah hanya aku yang belum menemukannya?? mungkinkah?....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar